Senin, 02 Mei 2011

Kute Bali

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.


Budaya Nganjuk

Masih menurut Lies, masih dalam rangkain kegiatan Hari Jadi Nganjuk, tanggal 13 – 15 April digelar Pekan Seni Budaya dan Pariwisata di Alun-alun Nganjuk. “Pameran ini tidak hanya memamerkan produk seni budaya dan pariwisata Kab.Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu objek wisata di Jawa Timur yang memiliki beberapa tempat wisata yang menawan. Panorama yang indah wisata, yang mengesankan dari situs sejarah dan mempesona dari budaya dan seni dari Kabupaten

Selasa, 23 November 2010. MGMP Seni Budaya Kabupaten Nganjuk JawaTimur. Diposkan oleh MGMP_Seni Budaya Nganjuk di 20:53 · Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google BuzzPawai juga dimeriahkan partisipasi klub bersepeda di Nganjuk dan seni budaya reog. Bebepa sekolah juga ikut menyemarakkan acara dengan menempatan siswa-siswinya didepan sekolah masing-masing. Selain Pawai Alegoris, setelahnya juga

Foto Penampakan Hantu Kuntilanak di Bawah Jembatan Karangsemi, Nganjuk. Adalah Pego Guntoro, warga yang merekam penampakan kuntilanak di sekitar lokasi jembatan Senin (25/4/2011) petang. Saat itu dia bermaksud memotret jembatanDemikian kata Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik dalam sebuah sambutan tertulis yang dibacakan oleh Dirjen Nilai Seni Budaya Dan Film, Ukus Kuswara, pada acara Kongres Sekretariatan Nasional Perkerisan IndonesiaNganjuk - Setelah sebelumnya Foto Kuntilanak Bikin Heboh Muaraenim Akhhir-akhir ini nganjuk di hebohkan dengan sesosok hantu perempuan tertangkap kamera hand phone (HP) milik warga sedang berdiri di bawah jembatan yang baru saja ambruk

Penampakan sesosok mahluk halus berambut panjang di sekitar Jembatan Karangasem, Nganjuk menghebohkan warga Nganjuk. Penampakan mahluk halus itu tertangkap kamera posel saat seorang warga memotret jembatan yang roboh.

Wisata Batu Malang

Bicara tentang tempat wisata, tentu ada banyak tempat wisata di Jawa Timur. Cuman sayang, tidak semua dikelola dengan baik. Tetapi di daerah Malang, khususnya di kota Batu, ada beberapa tempat wisata yang menurut saya lumayan nyaman, dan cocok untuk berwisata bersama keluarga.
- Taman Safari II (Pandaan): dalam perjalanan menuju ke Malang, kita akan melewati tempat ini, yaitu di daerah Pandaan. Hampir sama dengan Taman Safari lainnya, disini kita dapat melihat hewan di alam terbuka, dan juga ada pertunjukan satwa yang diadakan rutin…
- Selecta: tempat wisata lama, dengan kolam renang air dingin (brrr….!), dengan dikelilingi taman2 yang indah, dan tetap terawat sampai sekarang…
- Jatim Park I: tempat wisata baru, dengan berbagai jenis permainan seperti di Dufan, Ancol…
- Jatim Park II (Museum Satwa): dirintis sebagai museum satwa terbesar di Indonesia, tempat yang baru dibuka Desember 2009 ini menghadirkan berbagai jenis koleksi satwa yang diawetkan, dari seluruh dunia. Letaknya berdekatan dengan Batu Night Spectacular (BNS).
- Batu Night Spectacular (BNS): hiburan di malam hari di kota Batu, dengan berbagai jenis permainan anak2, juga terdapat food court dengan permainan air mancur “menari”.
- Kusuma Agrowisata: wisata Agro, dimana kita dapat memetik sendiri buah Apel dan Strawberry.
- Air Terjun Cuban Rondo: salah satu air terjun di Jawa Timur, yang lumayan terawat, menurut saya, dan juga terdapat kebun binatang mini dalam kompleks air terjun tersebut…
Sementara itu dulu, mungkin nanti bisa saya tambahkan, kalo ada tempat wisata baru lagi di daerah Malang dan sekitarnya…

Kota Batu Malang

Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan.
Pada waktu pemerintahan Raja Sindok , seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Raja Sendok untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti.
Atas persetujuan Raja, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan serta dibangunnya sebuah candi yang diberi nama Candi Supo.
Ditempat peristirahatan tersebut terdapat sumber mata air yang mengalir dingin dan sejuk seperti semua mata air di wilayah pegunungan. Mata air dingin tersebut sering digunakan mencuci keris-keris yang bertuah sebagai benda pusaka dari kerajaan Sendok. Oleh karena sumber mata air yang sering digunakan untuk mencuci benda-benda kerajaan yang bertuah dan mempunyai kekuatan supranatural (Magic) yang maha dasyat, akhirnya sumber mata air yang semula terasa dingin dan sejuk akhirnya berubah menjadi sumber air panas. Dan sumberair panas itupun sampai saat ini menjadi sumber abadi di kawasan Wisata Songgoriti.
Wilayah Kota Batu yang terletak di dataran tinggi di kaki Gunung Panderman dengan ketinggian 700 sampai 1100 meter di atas permukaan laut, berdasarkan kisah-kisah orang tua maupun dokumen yang ada maupun yang dilacak keberadaannya, sampai saat ini belum diketahui kepastiannya tentang kapan nama "B A T U" mulai disebut untuk menamai kawasan peristirahatan tersebut.
Dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu. Dari kebiasaan kultur Jawa yang sering memperpendek dan mempersingkat mengenai sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu panjang, juga agar lebih singkat penyebutannya serta lebih cepat bila memanggil seseorang, akhirnya lambat laun sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau batu sebagai sebutan yang digunakan untuk Kota Dingin di Jawa Timur.
Sedikit menengok ke belakang tentang sejarah keberadaan Abu Ghonaim sebagai cikal bakal serta orang yang dikenal sebagai pemuka masyarakat yang memulai babat alas dan dipakai sebagai inspirasi dari sebutan wilayah Batu, sebenarnya Abu Ghonaim sendiri adalah berasal dari JawaTengah. Abu Ghonaim sebagai pengikut Pangeran Diponegoro yang setia, dengan sengaja meninggalkan daerah asalnya Jawa Tengah dan hijrah dikaki Gunung Panderman untuk menghindari pengejaran dan penangkapan dari serdadu Belanda (Kompeni)
Abu Ghonaim atau Mbah Wastu yang memulai kehidupan barunya bersama dengan masyarakat yang ada sebelumnya serta ikut berbagi rasa, pengetahuan dan ajaran yang diperolehnya semasa menjadi pengikut Pangeran Diponegoro. Akhirnya banyak penduduk dan sekitarnya dan masyarakat yang lain berdatangan dan menetap untuk berguru, menuntut ilmu serta belajar agama kepada Mbah Wastu.
Bermula mereka hidup dalam kelompok (komunitas) di daerah Bumiaji, Sisir dan Temas akhirnya lambat laun komunitasnya semakin besar dan banyak serta menjadi suatu masyarakat yang ramai.
Sebagai layaknya Wilayah Pegunungan yang wilayahnya subur, Batu dan sekitarnya juga memiliki Panorama Alam yang indah dan berudara sejuk, tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat lain untuk mengunjungi dan menikmati Batu sebagai kawasan pegunungan yang mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk itulah di awal abad 19 Batu berkembang menjadi daerah tujuan wisata, khususnya orang-orang Belanda, sehingga orang-orang Belanda itupun membangun tempat-tempat Peristirahatan (Villa) bahkan bermukim di Batu.
Situs dan bangunan-bangunan peninggalan Belanda atau semasa Pemerintahan Hindia Belanda itupun masih berbekas bahkan menjadi aset dan kunjungan Wisata hingga saat ini. Begitu kagumnya Bangsa Belanda atas keindahan dan keelokan Batu, sehingga bangsa Belanda mensejajarkan wilayah Batu dengan sebuah negara di Eropa yaitu Switzerland dan memberikan predikat sebagai De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa.
Peresmian pemandian Selecta (1900-1920)
Bioskop "Mimosa" di Batu (1941)
Peninggalan arsitektur dengan nuansa dan corak Eropa pada penjajahan Belanda dalam bentuk sebuah bangunan yang ada saat ini serta panorama alam yang indah di kawasan Batu sempat membuat Bapak Proklamator sebagai The Father Foundation of Indonesia yaitu Bung Karno dan Bung Hatta setelah Perang Kemerdekaan untuk mengunjungi dan beristirahat di kawasan Selecta Batu.

Budaya Yogyakarta

Kerajinan adalah salah satu keunggulan daya tarik wisata yang mampu mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata . Berbagai sumber potensi mengangkat citra kota yogyakarta , salah satunya adalah sentra kerajinan , dengan berbagai macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta , maka pantaslah bahwa kota yogyakarta mendapat julukan sebagai kota kerajinan.
Berbagai barang kerajinan tumbuh dengan pesat di kota yogyakarta. Barang kerajinan yang mereka hasilkan ada yang di jual untuk wilayah domestik , maupun mancanegara. Di dukung dengan banyaknya sumber bahan baku dan keterampilan yang dimiliki , baik dari pengrajin bersekala besar maupun pengrajin dalam skala kecil , berusaha menawarkan produk terbaiknya pada konsumen , sehingga muncul persaingan antar mereka. Aneka macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan permintaan pasar . Seperti halnya kerajinan batik, yang sekarang ini dikembangkan bukan hanya pada media kain, melainkan pada media kayu.
Dusun Krebet terletak cukup jauh dari kota, dengan jalan yang tidak terlalu besar dan menanjak, karena daerah ini terletak didaerah pegunungan. Perjalanan dari kota Yogyakarta memakan waktu -/+ 30 menit dengan jarak tempuh sekitar 15 km. Untuk masuk ke daerah ini tidak sulit karena jalannya sudah diaspal dengan baik. Batik kayu merupakan warisan budaya Yogyakarta. Pelopor pengrajin Batik Kayu di Dusun Krebet adalaha Sanggar Peni yang didirikan oleh bapak Kemiskidi pada tahun 1988 yang dibantu oleh teman-teman dan juga kerabatnya.
Membatik diatas kayu sudah menjadi kepiawaian masyarakat Yogyakarta tepatnya di Dusun krebet. Batik kayu yang mereka hasilkan juga sangat beragam, mulai dari topeng, miniature binatang, miniature furniture dan pernak-pernik hiasan lainya dengan dihiasi berbagai motif yang sangat cantik dan menarik. Proses pembuatanya juga hampir sama dengan membatik diatas kain, hanya saja medianya diganti menjadi kayu.
Jenis kayu yang digunakan juga sangat beragam dengan hasil yang berbeda juga. Biasanya kayu yang sering digunakan sebagai bahan dasar adalah kayu lunak seperti sengon, pule dan mahoni, karena hasil yang didapatkan lebih bagus dan warnanya lebih indah daripada memakai bahan dasar kayu yang keras seperti kayu jati. Kayu yang mereka gunakan juga hasil dari hutan atau kebun dari daerah mereka sendiri, sehingga biaya produksi yang mereka keluarkan juga bisa mereka pangkas untuk keperluan lainya.
Cara pembuatan Batik Kayu juga masih menggunakan metode tradisional dengan alat-alat tradisional juga, sehingga hasil yang didapatkan sangat naturalis dan sangat khas. Alat modern yang mereka gunakan hanya alat pemotong kayu dan alat penghalus kayu. Desain dibuat sendiri oleh pengerajin dan terdapat ratusan desain. Desain utama dari batik media kayu ini adalah : Jlereng dan Kawang, serta desain Kembang, yang motifnya divariasi atau di gabung-gabungkan. Motif khas Yogyakarta ialah Jlereng dan Kawang, namun motif lainnya juga muncul dari kreasi pengrajin sendiri maupun motif yang disesuaikan dengan permintaan pasar.
Untuk kerajinan batik kayu tersebut bahan bakunya di datangkan dari daerah Banyumas berupa kerajinan bambu seperti produk keranjang dan tirai , untuk daerah grebak , secang Magelang seperti botol dan tongkat kayu , sedangkan dari Bantul produknya berupa mangkok dan barang-barang bubut dan dari Wonosari patung berupa hewan-hewan . Untuk proses membatik di awali dari pembuatan desain batik pada bahan bakunya .
Setelah proses desain pada bahan baku kayu dengan menggunakan pensil kemudian menuju ke proses pembatikan  menggunakan bahan baku malam. Dalam penggunannya malam tersebut harus dalam keadaan cair. Caranya dengan cara memanaskannya dalam wajan kecil atau biasa di sebut canting di atas kompor kecil . Untuk proses pewarnaan batik kayu ini , bahan yang digunakan adalah zat warna Naptol dan zat warna indogosol . Pada saat proses pewarnaan dengan mengunakan zat naptol tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung karena warna menjadi pudar , sebaliknya zat warna indogosol membutuhkan sinar matahari untuk menimbulkan warnanya , kemudian untuk menetapkan warnanya mengunakan larutan HCL dengan cara di celupkan , pemberian warna pada batik kayu ini tergantung pada beberapa kombinasi warna yang diinginkan.
Untuk proses selanjutnya dilakukan pengeringan dengan di jemur ditempat terbuka . kemudian dilanjutkan dalam proses pelorotan malam , yang mengunakan cairan HCL , soda kostik , TRO atau turkish red oil dan soda Abu untuk menguatkan warna . bati kayu tersebut di cuci mengunakan air tawar , sampai benar-benar bersih dari kotoran-kotoran dan larutan HCL , yang selanjutnya di jemur kering angin .
finisihing pada kerajinan batik kayu , mengunakan bahan aqua laker . sedangkan untuk bahan yang fungsional seperti mangkok , piring atau sendok mengunakan bahan khusus yang aman untuk kesehatan. Hasil kerajinan batik kayu ini , untuk barang-barang yang memerlukan tambahan aksesoris , seperti figura atau patung-patung dilengkapi dengan aksesoris kaca atau cincin untuk mempercantik batik kayu tersebut. Kemudian kerajinan itu dikemas dalam kardus , yang sebelumya diberi kertas rumput sebagai pelindung agar aman dari gesekan , saat pengiriman barang . Harga barang kerajinan batik kayu ini cukup berfariatif , mulai dari empat ribu rupiah sampai kisaran dua ratus ribu rupiah.

Makanan Khas Yogyakarta

Sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, kota Yogyakarta / Jogja memiliki potensi keanekaragaman makanan khas yang dapat ditemukan, baik berupa makanan khas Jawa maupun daerah lain. Katalog MAKANAN KHAS ini menampilkan berbagai bentuk masakan / makanan khas Yogyakarta / Jogja tradisional yang diharapkan dapat memperkaya pilihan para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta / Jogja.



Bakpia Pathuk
Makanan Khas Yogyakarta / JogjaBagi yang mencari jajanan ringan berupa makanan khas Yogyakarta untuk oleh-oleh, dapat dengan mudah mendapatkannya di sepanjang jalan Pathuk. Di sepanjang jalan ini akan ditemui penjual berbagai makanan khas, terutama Bakpia yang terkenal dengan sebutan Bakpia Pathuk.



Gudeg
Makanan Khas Yogyakarta / JogjaGudeg adalah makanan khas Jogja / Yogyakarta yang terdiri dari nangka muda, lauk tahu, tempe, telur dan suwiran daging ayam, dimasak dengan bumbu dan santan kelapa, dilengkapi dengan sambal goreng krecek (kulit sapi).




Sate Klathak
Makanan Khas Yogyakarta / JogjaSate Klathak ini adalah sate khas nJejeran Bantul berupa sate kambing bumbu garam, sehingga rasanya agak asin, akan lebih pas jika cara mengkonsumsinya dengan nasi putih yang diberi kuah. Sate Klathak ini sangat terkenal karena hanya ada di Bantul tepatnya di Jl. Imogiri Timur KM 8 nJejeran, Wonokromo, Pleret, Bantul kurang lebih 4 Km arah selatan terminal giwangan.